15.1.09

Penjurian Gagas Awards (2)

Seperti pada saat memilih yang terbaik dari kategori mahasiswa, dewan juri juga melakukan 5 tahap untuk menemukan finalis. Pada tahap I, dari 621 karya kategori umum yang masuk terpilihlah 98 karya. Memasuki tahap kedua, masing-masing dewan juri diwajibkan memilih 10 karya terbaik. Hasilnya, 34 karya lolos ke tahap III.

Pada tahap III, sekali lagi masing-masing juri memilih karya terbaik menurut mereka. Kali ini, masing-masing juri harus memilih 5 karya untuk dilanjutkan ke tahap IV. Terpilihlah 16 karya yang berhak masuk ke tahap IV.

Dari 16 karya tersebut, para juri menyeleksinya dengan memilih masing-masing 3 karya terbaik untuk dimasukkan sebagai finalis. Pada tahap ini, masing-masing juri benar-benar nampak takzim dan tekun memerhatikan dan menilai 16 karya yang tertata di lantai, satu demi satu. Salah satu bukti keseriusan mereka adalah Budiman Hakim tiba-tiba menjadi pendiam. Nampak betul dia sangat berhati-hati dalam memutuskan pilihannya. Tak sebatang rokok pun yang dihisapnya selama tahap ini.

Setelah hampir 35 menit, maka terpilihlah 11 karya finalis. Tanpa break, panitia langsung melanjutkan pada tahap terakhir, penentuan pemenang. Perdebatan tak bisa dihindarkan, jam menunjukkan pukul 15.10 saat mereka mulai melakukan perdebatan. Saking alotnya, Narga Habib sebagai ketua juri bahkan sempat melarang Amrie Noor pergi ke toilet.

Akhirnya, setelah melalui perdebatan yang berkali-kali deadlock atas 11 karya finalis kategori umum, kurang lebih pada pukul 15.55 wib dewan juri menetapkan para peraih medali di kategori ini.

Penjurian gagas awards (1)

Penjurian Bisnis Indonesia Gagas awards 08 memasuki hari kedua. Pada hari pertama (Rabu 14 Januari 2009) dewan juri melakukan penyaringan tahap I. Hasilnya, dari 651 karya mahasiswa tersaring 79 karya yang layak masuk ke tahap II. Sementar itu, dari 621 karya umum para juri menangkap 98 karya untuk dijebloskan ke tahap II.

Di hari kedua ini, para juri melakukan penjurian tahap II. Session pagi dimulai untuk kategori mahasiswa. Pada tahap kedua ini, masing-masing juri memilih 10 karya dari 79 karya mahasiswa untuk dimasukkan ke tahap III. Hasilnya, dari 79 karya tersebut tersaringlah 34 karya yang dinilai layak untuk berlanjut ke tahap III.

Pada tahap III, masing-masing juri memilih 5 karya terbaik untuk dimasukkan ke tahap IV. Hasilnya, 15 karya terpilih. Selanjutnya, setelah masing-masing juri memilih 3 karya terbaik, terpilihlah 9 karya untuk memasuki tahap V. Pada tahap ini, perdebatan menjadi kian seru, diiringi seribu satu guyonan para senior periklanan, kalau tidak boleh dibilang dedengkot (karena sudah pada tua).

Hasil perdebatan yang seru ini, terpilihlah 6 karya yang dinyatakan sebagai nominee. Perdebatan kian seru, bahkan keseruannya mengalahkan cacing di dalam perut para juri yang sudah protes minta makan siang. maklum, hingga pukul 12.30, yang artinya sudah 45 menit hanya untuk memelototi dan beradu argumentasi 6 karya nominee, para juri belum juga memutuskan para peraih medali.

Akhirnya, pukul 12.50 lebih sekian detik, juri berani memutuskan para peraih medali untuk kategori mahasiswa. Terbaik I, II, dan III gagas awards 08 untuk kategori mahasiswa telah ditemukan! 

Siapakah mereka? tunggu pengumumannya tanggal 6 Februari 2009.

10.1.09

Surat untuk sahabat

Tak terasa, kita sudah memasuki tahun 2009 yang menurut banyak orang adalah tahun yang mengkhawatirkan, penuh ketidakpastian, dan khusus di Indonesia, adalah tahun kecemasan politik. Apapun itu, kami lebih senang menyebutnya sebagai tahun yang menantang. Tahun yang penuh peluang, tahun yang harus tetap dijalani dengan sikap optimis.

Well, dalam surat ini, kami tidak akan membicarakan tentang bagaimana kita menyikapi tahun kerbau 09 ini. Mungkin suatu saat.

Melalui surat ini, ada tiga hal yang ingin kami sampaikan. Pertama, kami mengucapkan terimakasih kepada para sahabat yang telah sudi meluangkan waktu dan menuangkan ide dalam membuat karya PSA-Kurangi Penggunaan Kantong Plastik untuk diikutsertakan dalam kompetisi Bisnis Indonesia Gagas Awards 08.

Hingga deadline pengumpulan tanggal 15 November 08, panitia menerima 1272 karya. 621 karya dari kategori umum, dan 651 karya dari rekan-rekan mahasiswa. Betapa kami sangat merasa bahagia atas respon yang luar biasa dari insan kreatif di Indonesia. Apalagi ketika kami mengetahui bahwa beberapa karya yang masuk berasal dari Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Medan, dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Rasa bahagia dan bangga tersebut tentu mendorong semangat kami untuk menuju langkah selanjutnya dalam proses Gagasawards, yaitu penjurian, lalu mengumumkannya. Sayangnya, kami harus mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga kami untuk membantu manajemen dalam membuat perencaan yang sangat serius menghadapi 2009, termasuk didalamnya mempersiapkan perubahan format koran. Akhir tahun 2008, betul-betul menjadi situasi yang tidak seperti biasanya paska ambruknya Lehman brothers dan bursa saham dunia.

Inilah hal kedua yang harus kami sampaikan melalui surat ini. Kami memohon maaf atas keterlambatan dan tertundanya pengumuman pemenang gagasawards 08. Kami harap para sahabat, insan kreatif sekalian bisa memakluminya.

Kini, kami sudah bisa kembali fokus pada penyelesaian gagasawards 08. Inilah hal ketiga yang harus kami sampaikan dan sudah ditunggu oleh sahabat sekalian. Pada tanggal 14 dan 15 Januari 2009, gagasawards 08 memasuki fase lebih lanjut, yaitu penjurian. Kemudian, panitia akan mengumumkan pemenangnya pada tanggal 6 Februari 09 di salah satu tempat tertinggi di Jakarta, resto PURE di Lt.36 Menara Imperium Kuningan. Pada keesokannya, sahabat sudah bisa pula melihatnya di http://www.bisnis.com/, http://www.gagasawards.com/, http://www.gagasawards.blogspot.com/, dan milis CCI. Pemenang juga akan diumumkan pada Senin, 9 Februari 09 melalui Harian Bisnis Indonesia, Solopos, dan Harian Jogja.

Sekali lagi, kami mengucapkan terimakasih serta memohon maklum atas hal tersebut diatas. Satu hal yang harus kami pastikan adalah bahwa Harian Bisnis Indonesia akan tetap komitmen menjalankan gagasawards. Lebih jauh, kami juga akan tetap terus mendukung tumbuhnya industri kreatif.

Salam gagas!

Panitia
Bisnis Indonesia
Gagas Awards 08

20.10.08

MASIH ADA KESEMPATAN

Mengingat kegiatan roadshow gagas awards 2008 yang sempat tertunda akibat libur semester, puasa dan lebaran, serta masukan dari berbagai kampus, dengan ini diumumkan bahwa
BATAS AKHIR PENGIRIMAN KARYA yang semula 31 Oktober 2008 DIUNDUR MENJADI 15 NOVEMBER 2008.

Anda yang belum membuatnya bisa segera mengerjakannya. Anda yang sudah menyelesaikannya bisa melihat-lihat kembali karya Anda untuk -jika perlu- diperbaiki baru kemudian dikirim. Anda yang sudah kirim, mungkin masih mau kirim lagi?

Masih ada kesempatan untuk mengambil langkah kecil untuk memenuhi panggilan bumi. Kami tunggu karya iklan terbaik Anda.

salam,

panitia gagas awards 2008

22.8.08

Gagas Awards 2008

BUMI MEMANGGILMU. Era modern telah melahirkan banyak ikon, salah satunya adalah kantong plastik. Tetapi, dibalik kepraktisan yang ditawarkan, ternyata kantong plastik membuat bumi semakin cepat uzur. Bumi membutuhkan waktu 500 tahun untuk mengurai kantong plastik. Bumi juga dipaksa menyuplai 430.000 galon minyak untuk memproduksi 100 juta kantong plastik. Membakar kantong plastik juga bukan pilihan bijak, karena jika dibakar dibawah 800 derajat celcius akan menghasilkan senyawa dioksin yang membahayakan kehidupan. Akankah kita diam saja?

Bisnis Indonesia Gagas Awards tahun 2008 ini mengusung tema "Saatnya mengurangi penggunaan kantong plastik".

Sama seperti tahun lalu, kompetisi iklan cetak layanan masyarakat ini terbuka untuk umum dan mahasiswa. Peserta bisa berbentuk tim, dengan maksimal anggota tim 2 (dua) orang.

Dari masing-masing kategori akan ditentukan tiga terbaik oleh dewan juri untuk mendapatkan Gagas Awards. Selain itu, bagi pemenang disiapkan hadiah uang tunai sbb:

Kategori Umum
Terbaik I: Rp.20.000.000,-
Terbaik II: Rp.15.000.000,-
Terbaik III: Rp.10.000.000,-

Kategori Mahasiswa
Terbaik I: Rp.15.000.000,-
Terbaik II: Rp.10.000.000,-
Terbaik III: Rp.7.000.000,-

Tunggu apalagi? Segera keluar dari kotak, dan hasilkan karya iklan terbaikmu.

Salam Gagas!

15.8.08

Creative Brief

Project : PSA, kurangi penggunaan kantong plastik
Deadline Entry : 15 November 2008
Client : Harian Bisnis Indonesia
Media : Koran

Insight :
Isu lingkungan hidup kembali mencuat seiring fenomena pemanasan global (Global Warming). Diyakini, fenomena ini merupakan efek revolusi industri pada akhir abad 18, sebuah revolusi yang pada akhirnya menciptakan teknologi dan dunia modern.

Teknologi dan tuntutan modernisme melahirkan salah satu ikonnya, yaitu plastik. Kehadiran kantong plastik bahkan telah menggeser pembungkus-pembungkus yang dinilainya tidak praktis, kalau tidak bisa dibilang primitif. Sebut saja daun pisang, atau tas yang terbuat dari akar-akaran yang dulu sering dibawa ibu dan nenek kita setiap kali ke pasar.

Kantong plastik (kresek) merupakan jenis plastik polimer sintetik, yaitu salah satu jenis plastik yang sulit terurai. Bumi membutuhkan waktu sedikitnya 500 tahun untuk bisa mengurai plastik jenis ini. Membakar pun bukan pilihan bijak. Karena jika dibakar dibawah 800 derajat celcius, justru akan menghasilkan senyawa dioksin yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup.

Karena sifatnya yang sulit terurai, maka sampah plastik bisa menghambat proses penyerapan air oleh bumi. Ditambah dengan prilaku masyarakat kita yang masih suka membuang sampah (termasuk plastik) sembarangan hingga menutup saluran air, maka bencana banjir pun tak bisa dielakkan.

Di Indonesia, betapa mudahnya kita mendapatkan kantong plastik, bahkan secara gratis. Setiap kita belanja di supermarket atau toko, misalnya, belanjaan kita hampir pasti dibungkus dengan kantong plastik. Tak pelak lagi, Indonesia dikenal sebagai negara yang boros mengeluarkan kantong plastik. Tentu, hal ini adalah ironi di tengah kesulitan bahan bakar minyak mengingat untuk memenuhi kebutuhan plastik dibutuhkan jutaan barel minyak untuk memproduksinya.

Berdasarkan data dari S.F. Department of the Environment, Worldwatch Institute, setiap tahun ada 4-5 trilyun kantong plastik yang beredar, sementara untuk bikin 100juta kantong plastik yang non-degradable saja jumlah minyak bumi yang diperlukan adalah 430.000 gallon.

Untuk itu, tentu sebuah langkah yang bijak jika kita mulai mengurangi penggunaan kantong plastik untuk menyelamatkan bumi.

MESSAGE:
Baru-baru ini Los angeles juga mengeluarkan peraturan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan merilis kantong plastik ramah lingkungan dan kantong kertas. LA juga menganjurkan masyarakatnya untuk selalu membawa tas sendiri saat belanja. Di Singapura, bahkan diterapkan denda 3 sen jika ada masyarakat yang tidak membawa tas sendiri saat belanja.

Kepada pemerintah, kita harap bisa mengikuti jejak beberapa negara lain untuk menerbitkan peraturan untuk mengurangi peredaran kantong plastik, serta meningkatkan produksi kantong plastik ramah lingkungan (Bio-degradable Plastic Bag). Plastik ramah lingkungan ini terbuat dari maizena dan dapat terurai 6 bulan hingga 5 tahun (bandingkan dengan waktu yang butuhkan untuk mengurangi plastik jenis polimer sintetik).

Kepada toko atau supermarket (distribution channel/ritel store), diharapkan bisa turut menyediakan kantong plastik ramah lingkungan dan mendorong pelanggannya untuk membawa kembali kantong tersebut setiap kali belanja, misalnya dengan memberikan diskon khusus bagi yang membawa tas sendiri dari rumah.

Produsen plastik didorong untuk meningkatkan jumlah produksi kantong plastik ramah lingkungan supaya harganya bisa menjadi lebih murah.

Masyarakat umum juga perlu diarahkan untuk senantiasa membawa tas sendiri setiap belanja. Atau mendorong masyarkat untuk berani menolak kantong plastik. Barangkali kepada mereka bisa disampaikan pesan selamatkan bumi dengan membawa tas sendiri setiap berbelanja.

WHAT TO SAY: “Kurangi penggunaan kantong plastik. SEKARANG!”

TARGET AUDIENCE
Untuk memudahkan arah komunikasi dan lebih fokus, maka TA akan dibagi dalam dua kategori saja.
Target utama : Supermarket dan lembaga yang sering memakai kantong plastik
Target kedua : Umum dan Pemerintah.

TONE AND MANNER : Radikal, Convincing, atau yang lain juga boleh asal convincing.

MANDATORY: Logo Bisnis Indonesia

8.8.08

Dewan Juri Gagas Awards 2008

Panitia menyadari sepenuhnya bahwa salah satu ukuran kualitas sebuah ajang kompetisi adalah kredibilitas para jurinya.

Pada gagas awards 2008 ini, dewan juri yang akan menilai karya-karya iklan yang masuk adalah:
1. Ahmad Djauhar, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia
2. Amrie Z Noor, Chairman MAD Communication
3. Budiman Hakim, Executive Creative Director Macs909
4. Narga Shakri Habib, Chairman Cabe Rawit Group/Ketua Umum PPPI
5. Triawan Munaf, Chairman/Creative Advisor Euro RSCG AdWork!

Ada apa dengan kantong plastik?

Isu lingkungan hidup kembali mencuat seiring fenomena pemanasan global (Global Warming). Diyakini, fenomena ini merupakan efek revolusi industri pada akhir abad 18, sebuah revolusi yang pada akhirnya menciptakan teknologi dan dunia modern.

Teknologi dan tuntutan modernisme melahirkan salah satu ikonnya, yaitu plastik. Kehadiran kantong plastik bahkan telah menggeser pembungkus-pembungkus yang dinilainya tidak praktis, kalau tidak bisa dibilang primitif. Sebut saja daun pisang, atau tas yang terbuat dari akar-akaran yang dulu sering dibawa ibu dan nenek kita setiap kali ke pasar.

Kantong plastik (kresek) merupakan jenis plastik polimer sintetik, yaitu salah satu jenis plastik yang sulit terurai. Bumi membutuhkan waktu sedikitnya 500 tahun untuk bisa mengurai plastik jenis ini. Membakarpun bukan pilihan bijak. Karena jika dibakar dibawah 800 derajat celcius, justru akan menghasilkan senyawa dioksin yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup.

Karena sifatnya yang sulit terurai, maka sampah plastik bisa menghambat proses penyerapan air oleh bumi. Ditambah dengan prilaku masyarakat kita yang masih suka membuang sampah (termasuk plastik) sembarangan hingga menutup saluran air, maka bencana banjir pun tak bisa dielakkan.

Di Indonesia, betapa mudahnya kita mendapatkan kantong plastik, bahkan secara gratis. Setiap kita belanja di supermarket atau toko, misalnya, belanjaan kita hampir pasti dibungkus dengan kantong plastik. Tak pelak lagi, Indonesia dikenal sebagai negara yang boros mengeluarkan kantong plastik. Tentu, hal ini adalah ironi di tengah kesulitan bahan bakar minyak mengingat untuk memenuhi kebutuhan plastik dibutuhkan jutaan barel minyak untuk memproduksinya.

Berdasarkan data dari S.F. Department of the Environment, Worldwatch Institute, setiap tahun ada 4-5 trilyun kantong plastik yang beredar, sementara untuk bikin 100juta kantong plastik yang non-degradable saja jumlah minyak bumi yang diperlukan adalah 430.000 gallon.

Untuk itu, tentu sebuah langkah yang bijak jika kita mulai mengurangi penggunaan kantong plastik untuk menyelamatkan bumi.

Tujuan Iklan

Membuka kesadaran pemerintah, produsen dan distributor (termasuk toko & Supermarket), dan Masyarakat umum akan bahaya plastik dan mendorong semua pihak untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Kepada pemerintah, kita harap bisa mengikuti jejak beberapa negara lain untuk menerbitkan peraturan untuk mengurangi peredaran kantong plastik, serta meningkatkan produksi kantong plastik ramah lingkungan (Bio-degradable Plastic Bag). Plastik ramah lingkungan ini terbuat dari tepung singkong (maizena) dan dapat terurai 6 bulan hingga 5 tahun (bandingkan dengan waktu yang butuhkan untuk mengurangi plastik jenis polimer sintetik).

Baru-baru ini Los Angeles juga mengeluarkan peraturan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan merilis kantong plastik ramah lingkungan dan kantong kertas. LA juga menganjurkan masyarakatnya untuk selalu membawa tas sendiri saat belanja. Di Singapura, bahkan diterapkan denda 3 sen jika ada masyarakat yang tidak membawa tas sendiri saat belanja.

Kepada toko atau supermarket (distribution channel/ritel store), diharapkan bisa turut menyediakan kantong plastik ramah lingkungan dan mendorong pelanggannya untuk membawa kembali kantong tersebut setiap kali belanja, misalnya dengan memberikan diskon khusus bagi yang membawa tas sendiri dari rumah.

Produsen plastik didorong untuk meningkatkan jumlah produksi kantong plastik ramah lingkungan supaya harganya bisa menjadi lebih murah.

Masyarakat umum juga perlu diarahkan untuk senantiasa membawa tas sendiri setiap belanja. Atau mendorong masyarkat untuk berani menolak kantong plastik. Barangkali kepada mereka bisa disampaikan pesan selamatkan bumi dengan membawa tas sendiri setiap berbelanja.